Tuhan Jangan Pisahkan Cinta Kami

Tuhan jangan pisahkan cinta kami, kita berdiri dan saling beradu tatap waktu kita mau berpisah, tak sepatah katapun terucap. Kita sudah tak sanggup hanya sekedar untuk bilang bahwa aku.... hanya ada tetes-tetes air mata. Harusnya ini tak boleh terjadi, harusnya kita kuat hadapi semua ini, dan harusnya kita bisa berdiri tegak kuatkan hati dan kaki kita untuk menopang raga kita, yang bila disentuh sejari saja kita tumbang! semestinya kita bisa menahan semua pahit, getir, sakit yang terasa walau merajam dalam-dalam batin kita. Supaya kita tak semakin terlarut dalam kehacuran ini setelah berpisah....

Aku menangis, berteriak sekencang-kencangnya dalam hati kecilku, Tuhan,.. mengapa begini? Siapa sesunggugnya yang salah? Apakah aku, dia, orang tua, ataukah,... ampuni aku Tuhan, karena aku terlalu lancang bertanya. Mengapa Engkau ciptakan sebuah perbedaan? Mengapa cinta suci ini harus tumbuh di antara dua hati yang berbeda?
Tuhan jangan pisahkan cinta kami
Sayang, ini pelukan terakhirku...
Semua berjalan begitu saja. Tanpa disadari, benih-benih cinta itu telah tumbuh dan bersemi di antara kita. Bertambahnya hari dalam pertemuan membuat kita makin akrab dan jatuh cinta. Kita merasa wajar-wajar saja, tak ada yang salah. Hari-haripun berlalu dan tak terhitung berapa banyak kita lalui bersama. Aku merasa begitu nyaman berada didekatnya. Dia penyabar, dewasa dan mengerti karakterku. Bahkan sering memanjakanku dengan cintanya. Kuakui bahwa, inilah pertamakali aku merasakan cinta dan benar-benar merasa disayang.

Hari-hari semakin mengeratkan kedekatan kita. Kita hampir tak pernah berjalan sendiri-sendiri. Seluruh waktu diisi bersama. Namun dalam setiap kebersamaan, kita sepakat untuk tidak membahas mengenai 'perbedaan' mungkin saja kita berpikir bahwa berbeda bukanlah menjadi suatu penghalang untuk kita bersama dalam meniti hari-hari cinta kita penuh warna. Berbeda tidak berarti kita tak bisa saling cinta bukan? Kenyataannya aku dan dia bahagia. Lihatlah, kita sama-sama ciptaan Tuhan. Dia ciptakan kita penuh cinta dan kasih.

Hingga suatu ketika kita ingin hubungan ini lebih punya arti, tidak hanya sekedar berteman, saling berkunjung. Tapi kita ingin tinggal di bawah satu atap cinta merajut utuh kasih sayang. Lalu kita merencanakan perjalanan liburan ke sebuah kota kecil yang jauh dari kebisingan. Kota yang terkenal selalu dapat memanjakan setiap orang yang datang ke sana. Konon katanya kota itu dapat membuat orang jatuh cinta berkali-kali. Kota tempat ia dilahirkan dan yang lebih penting lagi aku dan dia dapat bertemu dengan kedua orang hebat yang melahirkannya ke dunia.

Pagi berembun cinta, riuhnya suara burung disekitar rumahnya. Setelah kurebahkan tubuhku yang lelah dalam perjalanan seharian, aku bangun mendapati cerahnya pagi ini. Sejuk embun pagi berkilau terpantul cahaya mentari sangat indah. Sahutan burung-burung berbalas, mungkin saja ini kebiasaan mereka berdendang ataukah mereka sedang melepas rindu meyambut tuannya. Kutarik napas dalam-dalam lalu hembuskan dengan segala penat.

Aku berdiri sambil tersenyum kecil melihat burung-burung itu seperti tak mau beranjak. Kota ini sejuk sekali. Penuh damai, tenang, Jauh dari riuh dan bisingnya deru mobil. Udara di sini sangat bersih. Di sini aku juga bisa melihat cahaya matahari. Tidak seperti Jakarta yang diliputi kabut, hmmm...Pantas saja orang-orang sini mereka jatuh cinta berkali-kali. Mereka terlihat sangat rukun dan bahagia. Tidak hanya itu, ada kedua orang hebat disini yang melahirkan buah cinta. Tampan dan tulus...
Hello, aku cinta kamu! Apakah kamu juga mencintaiku? Mendengar ucapan tersebut wajahnya tersenyum sambil manggut-manggut lalu dengan gerakan tangannya dia memberiku simbol I love you.
Perlahan terdengar suara memanggilku, lalu mengajakku duduk. Aku, dia dan kedua orang hebat itu. Sambil menikmati teh manis dan pisang goreng, begitu kebiasaan mereka setiap pagi. Kami bercerita banyak hal. Sesekali ada canda kecil diantara mereka, lalu dengan malu-malu mereka tertawa sambil mengusap sisah pisang goreng yang agak belepotan di bibir. Dalam hatiku, bahagia sekali mereka ya.

Kami mulai serius dalam perbincangan kami. Beberapa kali mereka menanyakan perihal keluargaku, dan raut wajah mereka agak berubah setelah mendengar apa yang ku jelaskan, hingga sampailah kami pada pembicaraan yang sangat prinsip. Hal yang selama ini aku dan dia sepakat untuk tidak membahasnya. "Jadi, selama ini kalian tidak pernah berpikir bahwa kalian berbeda?" "Apakah kalian yakin dapat bersatu?" "Mengapa kalian tidak berpikir sebelum memulai?"

Aku, aku merasa bagai disambar petir! Tuhan tolong, aku tak bisa menjawab tiga pertanyaan itu. Aku bingung, aku kehabisan kata-kata. Aku dan dia tidak dapat menjawab pertanyaan mereka. Tiga pertanyaan itu menghancurkan seluruh hari indahku di sini. Kota yang begitu manis, alam yang sangat indah menjadi kelam berkabut! Semua jadi hitam.

Mereka menunggu jawaban kami, tapi aku dan dia tetap tertunduk sehingga mereka berkomitmen bahwa, kami menghargai perbedaan, tapi ternyata kami belum bisa mengizinkan perbedaan itu disini. Maafkan kami! Kemudian mereka pergi tinggalkan kami berdua.

Suasana berubah menjadi bisu diantara kita, hingga dia memecahkan kebisuan itu dengan tanya yang gemetar,.. "kita mulai dari mana?" "Aku tak tahu" air mataku meleleh, sesegukan. "Aku bisa apa?" Aku merasa tak berdaya. Dadaku terasa sesak.

"Kamu jangan begini, aku tambah bingung." "Jangan salahkan siapa-siapa, aku yang salah."  "Mengapa aku tak pernah mengajakmu membahas hal ini jauh-jauh sebelum cinta kita makin mendalam." "Mengapa aku mengabaikan hal yang sangat penting ini, maafkan aku..."

Aku menangis, menangis pada Tuhan, "Tuhan, ini salah siapa? Mengapa harus ada perbedaan? Apakah cinta ini harus berakhir disini hanya karena sebuah perbedaan?"

Akhirnya bandara itu menjadi saksi kita berpisah...Aku memeluknya erat, dan bersandar didadanya, aku merasakan debaran jantungnya, hatinya menangis...

Selamat tinggal kekasih hatiku, kau selalu kukenang, meski kita tak lagi bersama,...Walau kita tak lagi merenda hari bersama, sekalipun rasanya sakit, tapi kenangan yang pernah kita ukir berdua selalu manis dan tetap ada. Aku tetap menyimpannya...


Catatan hati
Sekeras apapun kita berusaha untuk mempertahankan hubungan cinta kita, walau dengan berlinang air mata, namun apabila ada satu hal saja yang mengganjal tanpa ada jalan keluarnya, maka semua itu menjadi sirna. Memang perbedaan itu membawa warna. Lika-liku yang membuat kita menjadi tertantang untuk berjuang! Memang tidak semua perbedaan itu dapat menghancurkan. Tetapi kita harus ingat bahwa, ternyata perbedaan itu terkadang belum bisa diterima oleh semua orang. Ada baiknya kita berpikir matang-matang sebelum melangkah lebih jauh, agar kita tidak menyalahkan siapa-siapa. Apalagi sampai menyalahkan Tuhan.

IkeCong akan berikan puisi untuk Anda. Puisi Tuhan jangan pisahkan cinta kami, dan Puisi kita berbeda. Semoga Anda suka, dan muda-mudahan cerita singkat di atas menjadi sedikit bermanfaat bagi Anda yang sedang membina hubungan dalam perbedaan. Terimakasih.

Tuhan jangan pisahkan cinta kami

Masih terngiang pagi itu
kita berdiri lalu tatapan
kita saling beradu
hancur hatiku saat
mendekap erat tubuhmu
dan bersandar didadamu
mendengar detak jantung
dan debarannya begitu
kencang...

Kasihku, hatimu menangis,
meski kau berusaha kuat
terlihat tegar dihadapanku...
Tuhanku, Tak kuasa ku lihat
wajah teduh itu yang bila
dalam pelukkan jiwanya
Aku merasa tenang bahagia
Bahkan kutak dapat
merangkai satu katapun...
Kata indah yang dulu
terucap bila merindu
Kata-kata cinta berselimut
kalbu

Tuhan, ini salah siapa?
Perbedaan ini mengapa
menghacurkan
Menyakitkan rasanya
Tak lagi kulihat indah
kota ini...
Semua menjadi mati,
hitam, kelam, seperti
orang-orang yang sedang
meratapi duka!
yang sebentar kan berpisah...
Gemetar hatiku menahan sakit
menjerit luka tersayat
kehilanganmu...

Tak ada aksara yang mampu
menggambarkan betapa cintanya
aku padamu..
Bagaimana aku dapat
merayu takdir tuk menyatukan
perbedaan ini?

Sebagaimana takdir
menyatukan hati kita menjalani
hari-hari panjang bersama
merenda impian
lalu takdir menghentikan kita
diujung cinta nan sembilu...

Tuhan jangan pisahkan cinta kami..

Seribu tanya mengalun
membentangi awan kelabu
Ku tengadahkan wajah
Aku menangis...
hancur hatiku...
Oh Tuhan, tiada lagikah jalan
untuk hati kita menyatu?

Kita berbeda

Tuhan kita satu tapi cara kita berbeda
Bumi tempat kita berpijak satu
Tapi rumah kita berbeda
Pancaran kitapun satu
Kita sama-sama manusia
ciptaan Tuhan Sang pemangku
bumi jagat raya
semua warisan temurun
Kita manusia cuma meneruskan
Tuhan yang punya
Jadi belajarlah sesuai dengan kebenaran
Apa yang menjadi keyakinannya

Berbeda bukan berarti berakhir
Berbeda bukan berarti hancur
Berbeda bukan benci
Berbeda tidak membatasi
Tapi berbeda itu warna
Berbeda itu bisa menjadi ria
Jika hati kita bersahaja
Kita belajar menjadi bijaksana

Jakarta,
IkeCong

Catatan
Seharusnya tidak ada penyesalan di akhir, jika kita mengawali tanpa mesti memaksakan kehendak. Sikapilah perbedaan itu dengan bijak.
IkeCong
IkeCong Ia adalah seorang yang biasa-biasa saja. Masih banyak belajar. Penikmat sastra. Senang menulis Berbagai hal yang bermanfaat.

Post a Comment for "Tuhan Jangan Pisahkan Cinta Kami"